Portofolio Perasaan
salah satu atasan saya pernah memberikan sebuah petuah :
pada waktu itu saya tidak paham maksudnya, saya kira bos saya mengajarkan agar saya jadi kolektor perempuan (baca:playboy).
namun tiba2 malam ini saya teringat pada sebuah kata "portofolio"
ini adalah salah satu matakuliah saya waktu meneruskan S1 kemarin, lebih lengkapnya portofolio investasi.
kemudian apa hubungannya dengan judul tulisan kali ini?
"portofolio perasaan"
jadi kalau dapat saya definisikan:
sepertinya saya mulai mengerti maksud dari petuah bos saya itu
karena setelah kalimatnya diatas tadi dia juga meneruskan "kecuali kalau sudah jadi istri, baru lu boleh punya cuma satu"
keadaan saya saat ini, kalau diibaratkan...
saya tidak melakukan investasi apapun, karena terlalu takut dengan resiko yang akan saya hadapi.
dan akibatnya, saya tidak mendapatkan keuntungan apapun.
sepertinya saya harus belajar mengaplikasikan "Portofolio Perasaan"
karena setelah saya pikir tidak ada yang salah dengan Portofolio Perasaan, ini bukan berarti tidak menjaga komitmen.
karena komitmen yang sebenarnya hanya melalui sebuah sumpah yang disaksikan oleh tuhan, yaitu pernikahan
lu jangan pernah pacaran dengan seorang perempuan, minimal dua orang perempuan harus lu pacarin
pada waktu itu saya tidak paham maksudnya, saya kira bos saya mengajarkan agar saya jadi kolektor perempuan (baca:playboy).
namun tiba2 malam ini saya teringat pada sebuah kata "portofolio"
ini adalah salah satu matakuliah saya waktu meneruskan S1 kemarin, lebih lengkapnya portofolio investasi.
portofolio investasi itu berarti membagi investasi kedalam beberapa pilihan baik itu berupa saham, bond, dll dengan tujuan untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko kerugian
kemudian apa hubungannya dengan judul tulisan kali ini?
"portofolio perasaan"
jadi kalau dapat saya definisikan:
portofolio perasaan adalah membagi perasaan kepada beberapa orang dengan tujuan untuk mendapatkan yang terbaik dan mengurangi resiko maupun rasa sakit akibat patah hati.
sepertinya saya mulai mengerti maksud dari petuah bos saya itu
karena setelah kalimatnya diatas tadi dia juga meneruskan "kecuali kalau sudah jadi istri, baru lu boleh punya cuma satu"
keadaan saya saat ini, kalau diibaratkan...
saya tidak melakukan investasi apapun, karena terlalu takut dengan resiko yang akan saya hadapi.
dan akibatnya, saya tidak mendapatkan keuntungan apapun.
sepertinya saya harus belajar mengaplikasikan "Portofolio Perasaan"
karena setelah saya pikir tidak ada yang salah dengan Portofolio Perasaan, ini bukan berarti tidak menjaga komitmen.
karena komitmen yang sebenarnya hanya melalui sebuah sumpah yang disaksikan oleh tuhan, yaitu pernikahan